handphone.jpg

Para flight attendant (pramugari) tidak pernah lupa untuk mengingatkan kita, para penumpang untuk senantiasa mematikan pesawat telepon genggam selama berada di dalam pesawat. Mereka bilang sinyal telepon atau radio receiver bisa mengganggu sistem navigasi pesawat.

Dari penjelasan itu, tetap saja masih banyak penumpang yang menyalakan handphone mereka di dalam pesawat sebelum pesawat bergerak menuju landasan. Dan setiap kali pula saya mendengar suara orang bercakap-cakap tapi tidak terdengar suara orang kedua. Saya berpikir, apa gerangan yang ada di benak para penumpang yang tetap menyalakan handphone bahkan menggunakannya untuk menghubungi orang di luar? Apakah karena penjelasan bahwa gangguan hanya pada sistem navigasi lalu ketika pesawat tidak bergerak berarti sistem navigasi tidak terganggu?

Pesawat yang berhenti tidak akan terganggu karena itu berarti pesawat ‘belum’ menggunakan sistem navigasinya?Kalau begitu pengertian kita akan sistem navigasi pesawat adalah alat pelacak lokasi, komunikasi dan pemetaan saja? Lalu bagaimana dengan beberapa instrumen pesawat lain seperti pengukur suhu udara luar, kecepatan angin, dan alat kontrol lain yang mungkin dioperasikan dengan sinyal radio? Dan mungkin instrumen-instrumen tersebut di jalankan bahkan ketika pesawat berhenti.

Entahlah,  saya tidak punya pengetahuan atau informasi sejauh itu. Bagi saya ya sudah kita ikuti saja petunjuk pramugari di dalam pesawat karena bagaimanapun juga mereka yang lebih banyak tahu tentang pesawat dari pada penumpang. Sama halnya ketika kita menuruti polisi di jalan raya atau kernet bis umum. Kadang-kadang ini mengganggu sih, sudah di dalam pesawat dan ada orang telepon ke rumahnya:

“Iya, aku sudah di dalam pesawat, nih. Ntar dijemput satu jam lagi.”

Ini satu cuplikan pembicaraan lewat telepon genggam di dalam pesawat.

Hello….. sebelum kita keluar rumah menuju bandara pun pasti keluarga atau kolega di kota tujuan khan sudah kita beritahu bahwa hari ini terbang dengan menggunakan airlines ‘X’ dengan flight number ‘123’ lalu penerbangan kira-kira 1 jam, jadi waktu kedatangan di airport di kota tujuan sebenarnya sudah jelas.

Btw, suatu kali saya sempat duduk satu lajur bersama seorang teman dan kami ngobrol tentang penggunaan hanphone di dalam pesawat. Menurut informasi yang dia peroleh penggunaan handphone ada pula hubungannya dengan bahan bakar pesawat. Mirip dengan himbauan di pompa bensin tentang handphone, pesawat juga memiliki resiko yang sama terutama ketika kita melihat ada satu truk tangki sedang mengisi bahan bakar untuk pesawat. Ada resiko bahaya bahwa sinyal radio terutama handphone (lebih kuat dari radio transistor) mungkin bisa ‘bergesekan’ dengan gas bahan bakar pesawat pada waktu pengisian. Resiko paling besar bisa terjadi!

Tapi menurut dia, itu tidak terjadi pada pesawat handphone yang sudah ‘modern’. Beberapa jenis handphone yang lama (yang masih sebesar thermos) memiliki kelemahan tentang kebocoran sinyal dan dari handphone jenis inilah yang beresiko. Namun pramugari tidak mungkin memeriksa jenis handphone yang dimiliki oleh setiap penumpang. Itulah sebabnya handphone dilarang. Jenis handphone yang paling mutakhir telah mampu mengatasi masalah ini.

Bagaimanapun juga, jika anda melakukan perjalanan udara yang hanya memakan waktu sekitar 1-2 jam, merupakan cukup waktu untuk melepaskan diri dari ketergantungan terhadap alat komunikasi ini. Dan yang paling penting, ini untuk keselamatan bersama.